Mainan yang Edukatif untuk Anak

Assalamu'alaikum, sahabat semua..

Pernah nggak sahabat merasa kasihan ketika melihat anak Anda rebutan mainan dengan temannya sampai nangis? Iba itu sudah pasti ada, kan, ya? Nah, itu juga yang saya rasakan beberapa hari lalu. Waktu itu saya main ke rumah sahabatku yang sama-sama mempunyai anak bayi seusia Noofa. Anaknya cowok ganteng, eits.. ceritanya Noofa main ke rumah temen cowoknya.. *ecie..ciee...Bukaann.. bukan ngapel, karena bukan malam Ahad juga, tapi gantian aja, mosok dia yang main terus.. hehe.. Lagian mengajarkan ke Noofa akan pentingnya silaturahmi sejak dini, biar banyak teman, banyak sodara, insyaAllah dipanjangkan umurnya, Amiin..


Sesampai di sana, dua balita itu langsung akrab, *ya iyalah wong emang sudah saling kenal. Mereka berdua bermain bersama, saya hanya mengawasi di belakang sambil ngobrol dengan emaknya. Ya! Noofa dan si ganteng bermain dan sesekali ngoceh, entah bahasa bayi, yang jelas mereka sahut-sahutan seperti saling paham satu sama lain, lucu banget ketika mendengarkan percakapan ocehan mereka. hehehe..

Ditengah asyiknya obrolan emak-emaknya, Noofa mulai merengek, saya kira dia kenapa-napa, ternyata sedang rebutan mainan dengan si ganteng, mainan raket kecil dan bola kecil untuk rebutan dua bocah lucu itu. Hmm.. Trik Noofa sudah sangat saya hafal, Noofa akan mempertahankan apa yang dia pegang ketika temannya merebut. Tapi bila si teman itu biasa saja, dan dengan cara yang baik, Noofa langsung luluh tanpa diminta pun mainan itu akan dikasihkannya. Unik kan?

Lalu, bagaimana selanjutnya? Noofa nggak nangis, yang nangis si ganteng, hehe.. Noofa memang di cewek tangguh, namun, saya memberitahu Noofa, untuk saling berbagi mainan dengan si ganteng, lagipula, itu kan mainan si ganteng yang Noofa pinjam. Oke, bujukan Uminya berhasil, mereka baikan lagi dan bermain lagi. Emak-emak pun lanjut ngobrol lagi. :)

Saya : "Mainan si ganteng banyak ya?"
Mama  : "Iya, dia suka nunjuk-nunjuk kalau di Toko lihat mainan"
Saya : "Tapi kenapa mobil dan bola semua? ini raket cuma satu, lha kok nggak dibelikan yang lain, seperti balok untuk disusun atau alat musik gitu yang bisa nyanyi-nyanyi"
Mama  : "Lha yang beliin bapaknya, asal dia tunjuk langsung dibelikan"

Ah, percakapan menjadi agak serius, tapi maaf bukan bermaksud apa-apa, bagi saya, membelikan mainan ke anak yang sejenis dengan jumlah yang banyak itu kurang kondusif. Sudah punya banyak mobil-mobilan tetapi dia tetep saja membelikan mainan yang serupa. Ya, mungkin sebagian orang akan berpendapat kalau jenis mobil saja beda-beda, ada truk, boldoser, sedan, jip, dll. Namun berbeda dengan dia, yang membelinya satu model mobil-mobilan. Bukan iri lho ya.. lagian Noofa nggak saya belikan mobil-mobilan karena Noofa perempuan cantik. hehehe

Saya lebih memilih mainan yang edukatif untuk Noofa, saya membelikan Noofa mainan yang bisa merangsang syaraf motorik dia, misalnya menyusun balok, softbook, menyusun donat, atau mainan yang bisa berfungsi untuk belajar sambil bermain. Misalnya mainan yang berbentuk angka atau huruf, bisa juga poster angka, hewan, dll. Selain itu, karena saya suka dengan musik, saya pun membelikan mainan berupa alat musik untuk Noofa, saya melihat Noofa memang cenderung menyukai musik. Makanya saya membelikan dia piano mainan. Bukan hanya untuk Noofa, mainan ini juga bisa untuk obat jenuh Uminya. Hehe..

Banyak juga mainan anak yang edukatif, tapi misal sang orangtua memang maunya membelikan mainan sejenis saja yaa monggo. Mungkin si ortu ingin anaknya kelak jadi Bos otomotif, *Amiin..

Anak tumbuh berkembang bergantung pada orangtuanya, saya punya alasan mengapa saya lebih memilih membelikan mainan yang edukatif untuk anak saya, karena saya ingin anak saya bisa lebih berkreasi dengan mainan itu. Sangat bermanfaat sekali tentunya untuk perkembangan anak kita.!

Komentar