Musim Biyang Keringat

Di Semarang, cuaca sangat panas. Sudah pasti karena kontrakanku tak ada AC nya, kulit mulus Noofa kini berubah memerah bintik-bintik. Hiks. Biyang keringat di sekitar leher hingga ke punggung merata, gatal sudah pasti dirasakan Noofa. Dan aku nggak tega!

Pake kipas angin juga bukan solusi baik ketika kepanasan, karena menurut dokter memang suhu ruangan harus didinginkan. Dan Air Conditioner adalah solusinya. Namun, apa boleh buat, untuk saat ini belum memungkinkan untukku mempunyai benda penyelamat itu. Akhirnya, pengobatan lah yang aku lakukan karena Noofa sudah terlanjur terkena biyang keringat yang membandel. Bukan hanya Noofa, sih, karea waktu aku main ke rumah saudaraku juga anaknya yang usia 3 tahun dan 6 tahun juga terkena, bahkan lebih parah, penuh banget jidadnya dengan bintik-bintik merah. Hiks! Jebul memang masih Musim to?

Dulu, aku pernah posting obat tradisional untuk ruam dan biyang keringat di blog ini.  Dan memang sampai saat ini aku masih menggunakan kayu secang itu untuk Noofa mandi. Selain harganya murah meriah, kayu secang itu alami.
Noofa, 20 bulan 10 hari
Caranya juga mudah, hanya dengan merebus air hingga mendidih kemudian masukkan tiga lembar irisan kayu secang, airnya itu nantinya dicampur dengan air dingin untuk mandi sehari-hari.

Selain mandi dengan air rebusan kayu secang, aku juga mengolesi kulit Noofa dengan krim anti alergi yang aku dapat dari dokter kulit. Nggak setiap hari sih, tapi krim itu cukup mempercepat dan mengurangi biyang keringat Noofa. Kalau malas pake krim, aku biasanya bedakin Noofa dengan beda obat gatal. Semoga biyang keringat itu cepet pergi, kasian Noofa kalau pas siang-siang kepanasan dan terasa gatel gitu. :(

Angkat semua penyakit Noofa, ya Allah.. Amiin

Komentar